Biaya sekolah mahal

Belum lama ini saya berkesempatan untuk mengobrol dengan seorang teman lama yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Dan seperti biasa, setelah mengucapkan selamat atas kelahiran bayi, saya langsung mengatakan “jangan lama-lama nambah lagi supaya nanti anak loe ada teman main.” Setelah itu teman saya langsung membalas chat saya “gue mah satu aja cukup, sekolah sekarang mahal”

Saya refleks ketawa melihat chat reply tersebut. Menurut saya kalimat itu adalah sebuah “jawaban umum” yang mungkin saat ini semakin banyak digunakan sebagai alasan untuk tidak punya anak banyak, biasanya 1. Dan jika melihat dari sudut pandang finansial, ada benarnya.

Sebagai seorang mami dari anak yang masih bersekolah, saya cukup tau besaran biaya pendidikan. Sebenarnya biaya sekolah itu relatif.. ada yang mahal, tetapi yang cukup murah juga masih ada. Tentu saja, yang saya maksud “cukup murah” disini bukan berati sekolahan yang abal-abal, ya. Biasanya suatu sekolah merendahkan biaya sekolah karena nama sekolahannya belum dikenal atau berada di kawasan yang kurang terkenal. Coba kalau sekolahnya sudah dikenal banyak orang, tingkat SD saja pasti SPP bulanannya sudah “jut-jut”. Contoh paling sederhana sekolah Penabur. Jika saya tanya 100 orang ibu, kemungkinan 100-100 nya pernah dengar sekolah Penabur. Coba kalau 100 orang tersebut saya tanyakan nama sekolah anak saya saat ini, rasanya >70% tidak pernah tau. hehehe…

Yup, anak saya bersekolah di sekolah yang lokasinya berada di dalam perumahan tempat tinggal saya. Alasan awal saya menyekolahkan anak saya disitu adalah karena jarak yang super dekat. Jalan kaki tidak sampai 5 menit. Jalan kaki, lho. Kalau naik motor paling 2 menit sampai, itupun karena harus sedikit memutar. Dengan kata lain, alasan pertama saya adalah karena saya tidak ingin anak saya [yang agak sulit bangun pagi] terlambat sekolah. Namun setelah beberapa tahun berinteraksi dan mengikuti pelajaran di sekolah itu, saya dengan yakin akan merekomendasikan kepada siapapun yang memang mau bersekolah disitu. Apalagi boleh dikatakan biaya sekolahnya tidak semahal sekolah swasta kebanyakan. Hanya memang masalah di lokasi saja. Tetapi soal pendidikan dan pengajaran, tidak kalah dengan kebanyakan sekolah swasta.

Kesimpulannya apa, min?” Menurut saya biaya sekolah tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak mau punya anak, karena sifatnya relatif, tergantung sekolah yang mau kita pilih. Kalau pilih sekolah swasta yang sudah ada nama, apalagi sekolah internasional, ya pasti mahal. Itu pilihan, bukan keharusan.

Kalau memang punya penghasilan yang baik dan mau anak sekolah internasional, why not? Tetapi kalau penghasilan pas-pasan tetapi mau sekolahin anak di sekolah mahal, itu namanya maksa. Apalagi sekolah itu tidak sebentar. Jika dihitung dari TK-SD-SMP-SMA total 14 tahun. Harus hati-hati dalam mengelola finansial agar tidak bermasalah di tengah jalan. Ada baiknya tingkat TK-SD di sekolah swasta yang lumayan saja, sambil menabung untuk tingkat SMP-SMA di sekolah yang lebih baik. Daripada memaksakan TK-SD di sekolah mahal lalu setelah itu tidak mampu untuk tingkat SMP-SMA nya. Betul??