Menikmati malam dari pesawat

Bulan lalu saya akhirnya naik pesawat lagi keluar negeri. Tujuan utama saya sebenarnya hanya untuk menghabiskan miles yang akan segera expired.. menurut saya sayang banget karena jika diuangkan, nilai miles itu bisa lebih dari 1 juta rupiah. Kebetulan juga saya mengetahui ada kesempatan untuk melakukan jastip yang mana fee-nya lumayan sehingga akhirnya saya memantapkan diri untuk merencanakan perjalanan tersebut.

Karena tidak ada tujuan selain menggunakan miles dan jastip, akhirnya saya hanya pergi pagi – pulang malam karena jika saya bermalam disana artinya akan ada tambahan biaya. Trip ini adalah trip paling sebentar yang pernah saya lakukan, bahkan orang imigrasi di Malaysia juga terlihat sedikit bingung karena saya kesana hanya untuk “mampir”. hehehe…

Akhirnya hari H datang.. dari sejak subuh saya sudah jalan ke bandara, dan saya mendarat di Malaysia sekitar jam 8 pagi waktu sana, tetapi ternyata imigrasinya luar biasa antri panjang sehingga saya menghabiskan cukup banyak waktu hanya untuk antri imigrasi. Ini adalah salah satu prediksi saya yang meleset karena saya pikir pagi-pagi di hari kerja akan sangat lenggang di bandara.

Karena saya masih perlu bekerja setengah hari, setelah lewat imigrasi, saya lalu mencari lounge yang bisa saya masuki gratis dengan kartu kredit. Lumayan bisa menikmati makan pagi gratisan sambil duduk santai selama 2 jam untuk bekerja. Yup, sayangnya saat ini banyak lounge yang hanya memperbolehkan waktu 2 jam di dalam sehingga setelah durasi tersebut lewat, saya harus keluar dan mencari “tempat nongkrong” lainnya.

Setelah lewat waktu bekerja, saya memutuskan untuk jalan ke satu lokasi, sekalian mengambil barang jastip. Waktu berlalu cukup cepat dan setelah sore saya harus kembali ke bandara untuk persiapan penerbangan pulang.

Satu hal yang suka dari trip singkat ini adalah penerbangan pulang saya. Dari Malaysia saya transit ke Singapur, dimana dalam penerbangan ke Singapur tersebut saya dapat tempat duduk di jendela sehingga saya bisa melihat pemandangan malam. Dalam situasi yang cukup hening di dalam pesawat dan suasana yang indah diluar jendela, saya kembali merasakan bahwasanya dunia itu indah adanya.

Luar biasa memang ciptaan Tuhan!