Belakangan ini saya dikejutkan dengan berita tentang beberapa kenalan, yang sebenarnya usianya masih muda, sakit berat atau meninggal.
Secara karir atau profesionalisme, saya tau mereka termasuk pekerja keras. Ada 1 orang yang sudah posisi senior manager di sebuah perusahaan internasional, padahal dia junior saya di kampus dulu, yang artinya secara usia belum 40 tahun saat meninggal. Ketika saya melihat foto yang di share di grup alumni kampus saya, terlihat postur standard.. tidak gemuk, sehingga saya menduga kalau penyakit yang dideritanya menjadi lebih cepat parah karena faktor workaholic. Dugaan saya semakin terasa benar ketika saya melihat profil pekerjaannya.
Masih ingat tentang workaholic yang pernah saya post sebelumnya? Yup, orang yang workaholic cenderung lupa segala-galanya ketika sudah fokus pada pekerjaan, apakah lupa makan (sehingga makan tidak teratur), lupa minum (sehingga kurang minum), lupa bergerak/olahraga, dll, dll, dll. Dalam jangka waktu lama, kebiasaan lupa-lupa tersebut tentunya akan berdampak pada kesehatan. Bukan berati orang workaholic tidak ingin sehat, hanya saja kondisi “gila kerja” ini memang terjadi secara refleks sehingga biasanya tidak disadari, sampai akhirnya timbul gejala kesehatan (a.k.a sakit).
Saya percaya, penyakit apapun, sebelum parah banget pasti ada gejala awal. Sepemahaman saya pula, biasanya waktunya juga cukup panjang untuk dari gejala minim sampai gejala agak parah. Pertanyaannya, apa pilihan yang diambil si workaholic ketika sudah mengetahui / menyadari ada gejala penyakit?
Secara umum, orang biasanya akan mengabaikan gejala-gejala penyakit ringan seperti pusing, sakit perut, dll. Ada benarnya juga, apalagi kalau merasa masih muda, dianggap sesuatu yang biasa banget. “Lebay” malah kadang menjadi respon ketika mempermasalahkan penyakit yang terlihat ringan sehingga akhirnya orang memang cenderung mengabaikan sakit yang biasa-biasa saja. Namun demikian, satu hal yang saya pelajari dan ketahui dan ingin saya share, yaitu bahwa gejala penyakit yang bisa bertambah parah itu punya pola. Pola yang saya maksud adalah berulang, intensitas meningkat dan jarak terjadinya semakin cepat. Selain itu, kemungkinan faktor usia juga akan mempengaruhi.
Jadi, apa pilihanmu, workaholic? jika kamu sudah menyadari ada gejala penyakit yang terasa tidak biasa, apakah kamu akan mengubah pekerjaanmu, aktivitasmu, pola hidupmu? atau mencari uang / mengejar jabatan tetap adalah yang terutama diatas kesehatan dan hidupmu?
Semoga post ini menjadi pengingat untuk kita (artinya termasuk saya juga) para workaholic dalam menjalani hidup….