Promo yang menjebak

Biasanya di game atau di film, harta karun itu selalu di kelilingi jebakan-jebakan, misalnya sebelum sampai di spot X (tempat peti harta), bisa ada bom atau lubang yang tertutup. Atau kalau lihat di film Indiana Jones, sebelum bisa melihat benda berharga-nya, harus melewati jalanan yang penuh jebakan seperti panah, bola batu raksasa, ular, dll. Nah, menurut saya promo-promo belanja di jaman sekarang juga punya “jebakan” seperti itu.

Jebakannya seperti apa kalau promo belanja? Dari pengalaman saya, 99% yang pasti ada adalah keterbatasan produk, apakah “hanya berlaku untuk produk tertentu”, atau memang stok barang yang ada promo dibatasi. Kemudian yang kemungkinan besar ada adalah minimum pembelanjaan. Sederhananya, kita perlu belanja sampai nominal sekian baru bisa menggunakan promonya.

Pertanyaan selanjutnya, “mengapa disebut jebakan?” karena jika kita tidak hati-hati, kita justru akan mengeluarkan uang lebih besar dari yang seharusnya. Contoh sederhananya seperti ini:

*A mendapatkan kupon promo 10% untuk produk kebutuhan sehari-hari, dengan minimum belanja 250 ribu. Sebenarnya untuk kebutuhannya, A hanya butuh membeli kebutuhannya senilai 150-170 ribu, tetapi karena merasa “nanggung” dan ingin dapat promo, akhirnya A menambah belanjaannya dengan snack dan minuman ringan agar bisa mencapai minimum belanjaan.

Benar bahwa pada akhirnya A hanya membayar 225 ribu untuk belanjaan senilai 250 ribu, tetapi ada fakta lain, yaitu A mengeluarkan 55-75 ribu lebih banyak dari yang sebenarnya dia butuhkan. Dengan kata lain, pengeluarannya lebih membengkak, apalagi jika kemudian dibelanjakan untuk jajanan. Inilah yang saya sebut sebagai jebakan. Kebiasaan seperti ini apabila terjadi terus-menerus tentu akan berdampak kepada keuangan.

TAPI……… (nah, ini dia) meskipun ada jebakan, tetap ada harta karunnya. Jika kita bisa mengatur sedemikian rupa, jebakan-jebakan itu sebenarnya tidak akan berdampak pada keuangan kita, malah dengan ada harta karun tadi (si promo), kita akan mendapat keuntungan lebih. Caranya gimana? cara sederhananya dengan menyetok barang.

Gambar di post ini adalah salah satu produk yang saya pakai setiap hari. Harga normalnya cukup mahal, sehingga ketika ada promo, pasti saya akan langsung beli banyak. Balik lagi, alasan membeli banyak karena saya pakai setiap hari, dan yang penting tidak ada expired seperti makanan. Biasanya saya akan menghitung dulu berapa nilai yang bisa saya hemat jika membeli banyak, jika penghematan >10%, pasti langsung saya eksekusi. Dalam beberapa kasus, penghematannya bahkan bisa sampai 50%.

Ya memang sih, saya jadi butuh tempat penyimpanan yang cukup banyak, malah pernah dibilang kalau saya buka minimart. wkwkwk