
Beberapa waktu lalu saya sedang berkendara dari rumah orang tua, saya melihat di langit ada pelangi. Saya memang duduk dibelakang sehingga saya bebas melihat kemana-mana sepanjang perjalanan. Saat itu siang hari dan langit terlihat cerah sehingga jelas sekali warna-warninya meskipun saya tidak memakai kacamata (saya rabun jauh -red). Jarang sekali saya melihat pelangi yang sejelas dan seindah itu. Saya sempat foto, kemudian saya pandangi terus sambil mobil kami terus bergerak.
Selama saya memandangi pelangi itu, saya terpikir bahwa sebenarnya di sekitar kita pun selalu ada keindahan alam. Meskipun kami saat itu ada di Jakarta, yang dikatakan kota berpolusi, kota yang tidak lagi memiliki lahan hijau karena sudah digantikan dengan bangunan-bangunan, namun keindahan itu masih tetap ada…. di langit.
Ya well, memang sih saat ini sudah banyak diteliti dan akan diujicobakan kendaraan-kendaraan terbang, namun untuk di Indonesia sepertinya masih cukup lama untuk bisa terimplementasi. Mudah-mudahan saja langit Jakarta dan sekitarnya tidak dipadati transportasi udara dalam waktu dekat, sehingga kita-kita yang masih tinggal disini masih dapat menikmati keindahan alam.
Satu hal yang saya pelajari ketika saya merenungi keindahan alam, saya bisa lebih merasa damai dan tenang. Bagaimanapun hidup pasti ada tantangan, keseharian bisa ada tekanan, tetapi ketika kita mau berhenti sejenak dan melihat alam yang luar biasa, kita mungkin menemukan suatu kesejukan dan ketenangan batin.
Dalam konteks pelangi, ingat juga bahwa pelangi itu muncul setelah hujan. Hujan ibarat air mata, dan ketika hujan bisa ada petir yang dapat menciptakan ketakutan, tetapi selalu ingat bahwa akan ada pelangi yang indah setelahnya. Beneran, deh. Memandangi keindahan alam sangat menyejukkan, cobalah di sekitarmu…