Asuransi jiwa itu murah

Sebelumnya saya sudah pernah menuliskan pentingnya kita memiliki asuransi, karena fungsinya sebagai Proteksi keuangan ketika sesuatu yang buruk terjadi. Kali ini saya akan memberikan wawasan mengenai asuransi jiwa murni.

Asuransi jiwa adalah sebuah proteksi terhadap kematian. Jadi misalnya saya mengambil asuransi jiwa untuk diri saya sendiri senilai 500 juta, maka ketika saya nantinya meninggal, suami/anak saya akan dapat melakukan claim 500 juta tersebut kepada perusahaan asuransi.

Apa tujuannya memiliki asuransi jiwa? Menurut saya tujuan pentingnya ada 2:

1.Sebagai proteksi resiko kehilangan pemasukan ketika kita meninggal. Misalnya dalam sebuah keluarga, suami istri bekerja. Tiba-tiba terjadi kecelakaan dan suami meninggal. Meskipun istri masih punya gaji, tetap saja akan terjadi ketimpangan finansial. Disinilah fungsi asuransi jiwa. Istri dapat melakukan claim asuransi jiwa suami yang meninggal untuk kemudian dananya digunakan untuk adaptasi perubahan finansial dalam keluarga.

2.Karena setiap manusia akan meninggal, maka menurut saya penting untuk kita meninggalkan warisan untuk keluarga. Warisan kepada anak-cucu ini sebenarnya konsep yang sudah lama ada, hanya bentuknya yang berbeda. Kalau dulu, warisan itu biasa berupa tanah atau rumah atau emas. Tetapi jaman sekarang kita hanya cukup mewariskan sebuah buku polis [yang berisi nilai asuransi tertentu] kepada anak-cucu. Dalam konteks warisan ini, ada keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah kita tidak perlu “modal” besar untuk warisan. Misalnya kita ingin membeli rumah yang nantinya akan diwariskan untuk anak, kita perlu membeli rumahnya dulu, katakan rumahnya seharga 500 juta (untuk sebuah rumah, nilai ini cukup murah, ya, saudara-saudara), maka kita perlu mengeluarkan uang senilai 500 juta. Beda dengan asuransi jiwa. Untuk nilai pertanggungan 500 juta, misalnya untuk laki-laki usia 40 tahun, nilai preminya tidak sampai 200 ribu / bulan, atau 2 jutaan setiap tahun.

Tapi kalau punya barang (tanah/rumah/emas) kan bisa dicairkan sewaktu-waktu, sedangkan polis asuransi jiwa hanya bisa dicairkan kalau sudah meninggal.” -> Benar, tapi “mencairkan sewaktu-waktu” artinya keluar dari konteks “warisan”, dong. Kan yang namanya warisan itu artinya harta yang didapatkan ahli waris ketika meninggal. Ya, kan?

Memang benar, konsep polis asuransi jiwa untuk warisan ini juga ada kelemahannya, yaitu kalau perusahaan asuransinya tutup. Karena secara umum usia hidup seseorang itu diatas 70 tahun, jadi ketika misalnya kita membeli polis asuransi di usia 40 tahun, ada waktu >30 tahun sebelum anak-cucu mendapatkan “warisan”nya. Pertanyaannya, apakah perusahaan asuransinya nanti masih ada? Salah satu cara minimalisir kelemahan ini tentu saja dengan memilih perusahaan yang bonafid, yang sudah berdiri lama. Informasi-informasi ini bisa di cari dengan mudah di internet.

Selanjutnya yang sangat penting untuk diketahui… asuransi jiwa murni itu murah. Asuransi jiwa murni artinya asuransi tanpa konsep tabungan atau investasi. Cobalah untuk mencari dan melakukan simulasi asuransi jiwa di internet dan kamu akan mengetahui sendiri bahwa biaya yang dibutuhkan untuk asuransi jiwa itu murah.

Beberapa tahun yang lalu saya pernah mencoba membeli asuransi jiwa murni secara online untuk melihat kemudahan proses pembelian, yang ternyata memang mudah. Waktu itu saya usia 36 tahun dan premi saya 600 ribu / tahun untuk jumlah uang pertanggungan 150 juta. Murah, kan?