Gegara lihat berita KTT Asean 2023 di Labuan Bajo, saya jadi teringat kalau saya belum posting 1 tempat ini. Namanya Goa Rangko, tempat yang berhasil saya kunjungi dengan penuh perjuangan.
Di beberapa post saya dulu, saya sudah bercerita tentang trip Labuan Bajo. Saya dan keluarga berwisata ke Labuan Bajo selama seminggu. Karena waktu tripnya cukup panjang, jadilah kami mencari-cari tempat yang bagus dan terkenal untuk dikunjungi, salah satunya Goa Rangko.
Di peta nya gugel namanya “Rangko Cave”, keren gitu. Kalau lihat penampakannya historical banget.. model jaman prasejarah, jadi memang kesannya keren. Dan betul bagus, keren, tapi….. untuk bisa sampai ke tempat tersebut tidak mudah, terutama untuk orang kota seperti saya.
Saya ingat dulu perjalanan awalnya adalah ke sebuah tempat seperti desa, saya lupa namanya. Kami tidak bisa menuju ke lokasi si goa itu dari sembarang tempat. Ada spot-spotnya. Jadi kami datang ke desa tersebut lalu menemui seorang pemilik perahu. Setelah itu kami diantar ke tempat perahunya dan kami rombongan naik satu-persatu. Karena tempatnya seperti desa, sudah dapat dibayangkan kan, kalau perahunya juga jenis perahu nelayan/tradisional, bukan model speedboat apalagi pinisi. Perahunya pakai mesin sederhana, jadi jalannya agak pelan. Untuk mencapai lokasi tempat Goa Rangko, kami berlayar sekitar 1 jam. Sampai di pulaunya, kami turun dari perahu lalu melakukan trekking menuju goa. Perjalanannya lumayan berat untuk saya yang terbiasa kerja duduk di depan laptop seharian. Sedangkan untuk pemilik perahu, sudah jadi makanan sehari-hari istilahnya.
Sampai di Goa Rangko, saya dan rombongan masuk ke dalam goa. Ada semacam danau kecil di dalamnya. Indah! Warna air di danau nya terlihat seperti berwarna hijau-biru karena pantulan sinar matahari dari luar ke dinding-dinding goa di dalam. Benar-benar cantik. Hanya sayangnya suhu di dalam goa sangat amat panas. Kebanyakan orang yang datang ke situ biasanya akan berenang di danau untuk mengalahkan suhu panas [dan juga berfoto].
Setelah puas melihat-lihat dan berfoto di dalam goa, kami keluar goa dan pulang. Perjalanan kembali ke perahu sedikit ringan karena arah jalannya cenderung menurun. Setelah itu kami berlayar kembali ke desa untuk kemudian balik ke kota menggunakan mobil. Capek, tapi pengalamannya menarik. Seru!