
Saya dulu sudah pernah menuliskan tentang website media konsumen yang menjadi tempat kita menuliskan surat-surat berisi keluhan, pengalaman, apresiasi, dll. Saya masih sering membaca karena ada postingan-postingan yang menarik atau membuka wawasan.
Salah satu postingan yang kemudian mengilhami saya untuk menulis post ini adalah mengenai kerja/bisnis online yang berujung pada penipuan.
Dari yang saya tangkap, penipu memberikan iming-iming pekerjaan yang fleksibel dan bergaji besar. Korban yang tertarik akan diminta untuk membeli barang dengan alasan biasanya untuk menaikkan rating atau review dll dll. Membeli barang disini yaitu bertransaksi dengan uang sendiri, lalu nantinya uang tersebut akan dikembalikan beserta komisi. Di awal-awal [tentu saja] pekerjaan itu akan sukses, komisi benar diberikan dan korban benar dapat menarik uangnya kembali beserta komisi. Dalam dunia memancing, ini mungkin yang dinamakan memberikan umpan agar ikan tertarik memakannya dan kemudian terjebak karena kena kail. Ketika sudah “kena umpan”, korban akan diminta untuk melanjutkan pekerjaan pembelian dengan nominal lebih besar. Nah, setelah uang ditransfer, selanjutnya ada berbagai macam alasan sebelum korban dapat menarik kembali uang beserta komisinya. Entah dengan iming-iming atau penjelasan yang luar biasa persuasif, korban akan terus memberikan uangnya. Dari yang saya baca, satu orang korban bisa menderita kerugian sampai lebih dari 100 juta. Wow!
Sekarang pertanyaannya, kenapa bisa seperti itu? Kalau dari sudut pandang saya, calon korban tidak rasional. Sebenarnya jika kita memperhatikan iklan pekerjaannya saja (seperti gambar di post ini) sudah jelas tidak masuk akal. Bayangkan, bekerja 2 jam saja dapat gaji 500 ribu/hari. Sementara diluar sana seorang pekerja biasa di kantor bekerja minimal 8 jam/hari belum tentu dapat 300 ribu/hari (jika gaji 5 juta/bulan untuk 20 hari kerja artinya 250 ribu/hari). Ya, kan? Jika memang ada orang yang mau menggaji se-luar biasa itu, maka tidak akan ada lagi orang miskin. Kalau orang dulu bilang “Mimpi kali yee”.
Kesimpulannya… kita harus waspada dengan berbagai penawaran atau iming-iming apapun. Hitung-hitunglah dengan logika, dan jika terasa tidak masuk akal, langsung hindari karena 99,99% adalah penipuan.