Beberapa waktu lalu saudara saya ikut tur ke Turki selama 10 hari. Seperti yang sudah dapat diperkirakan, dan tercermin dari ’10 hari’ nya, harga turnya mahal. Satu orang sekitar 25 juta all in. Itu dengan kondisi berdua, jadi kamar hotelnya lebih murah. Kalau mau sendiri di kamar hotel, harganya lebih mahal lagi.
“Wow! Enak banget.” Ini kira-kira kesan awal saya.
Ketika saudara saya itu pulang dari tur dan saya menanyakan bagaimana perjalanannya, saya tertawa mendengar ceritanya. Ternyata turnya tidak menyenangkan dari sudut pandang saudara saya itu. Kenapa? Paling utama karena makanan yang disediakan hanya tertentu dan kebetulan tidak cocok dengan seleranya sehingga makannya jadi tidak baik & sampai sakit. Selain itu, dia terikat dengan aktivitas tur, tidak bisa lama-lama di suatu tempat yang disukai ataupun cepat-cepat di tempat yang tidak menarik. Ya memang wajar, sih. Namanya tur pasti sudah ada jadwal dan aturan yang ketat. Kalau kita pergi sebagai peserta tur ya mesti ikuti semuanya.
Dulu saya juga pernah sedikit cerita tentang tur, bahwasanya tur itu sangat amat membantu terutama untuk kita yang tidak bisa merencanakan perjalanan kita sendiri. Kalau ikut tur, tinggal bayar, beres. Tiket diurus, visa diurus, hotel dan mungkin makanan juga diurus, di negara tujuan diantar jemput ke tempat wisata serta dijelaskan berbagai hal. Enak, kan? Namun demikian, kekurangannya juga ada, yaitu pastinya mahal dan kita tidak bisa fleksibel (a.k.a. tidak bisa seenaknya). Contoh ada 1 tempat yang kita ingin kunjungi karena berdekatan dengan tempat wisata utama, belum tentu bisa karena jadwal yang ketat dan mungkin berdampak kepada peserta lain yang tidak mau jadwalnya berubah.
Jadi kalau saya pribadi lebih memilih jalan-jalan sendiri. Lagipula, sebenarnya saat ini di banyak negara sudah tersedia ‘day tour‘ sehingga meskipun kita baru pertama kali mengunjungi negara tersebut, kita tidak akan terlalu bingung. Day tour biasanya ditujukan untuk turis dapat melihat ikon-ikon atau tempat-tempat wisata terkenal. Nah, ketika sudah melihat-lihat secara garis besarnya, tinggal menentukan tempat mana yang ingin dikunjungi kembali, mana yang tidak perlu didatangi lagi. Selain itu, selama day tour kita juga bisa bertanya kepada tour guide yang tersedia (atau mungkin supir) mengenai tempat lain seperti tempat makan favorit, tempat main viral, dll. Makananpun kita bebas memilih mau makan apa yang kita lagi mau, tidak perlu dipilihkan orang lain.
Asik, kan? lebih murah, lebih fleksibel. makanya, jalan-jalan sendiri ajah…