
Saya punya kartu kredit yang bisa dapat poin Krisflyer, kerjasama bank penerbit kartu kredit dengan Singapore Airlines (SQ). Dulu sebelum pandemi, saya tidak berharap bisa menukar poin Krisflyer tersebut karena batas expired nya yang saya tau hanya 1 tahun, misal poinnya saya dapat Juli 2019 maka poin hangus Juli 2020. Untuk menukar poin menjadi tiket SQ juga butuh lumayan banyak poin sehingga saya tidak begitu mengejarnya, yang ada bisa memicu over spending (belanja berlebihan).
Nah, sejak 2020 masuk masa pandemi, ternyata SQ memperpanjang poin Krisflyer secara otomatis dan gratis, terus diperpanjang sampai 2022 ini. Jadi poin yang saya miliki sejak 2019 masih tetap aktif sampai 2022. Baru di pertengahan 2022 lalu saya diberikan informasi via email bahwa poin saya akan mulai hangus di bulan November 2022, sudah tidak ada lagi perpanjangan gratis. Pas saya lihat jumlah poin saya, ternyata banyakkk…
Setelah memikirkan dengan matang, dan paspor juga sudah jadi, saya memutuskan untuk menukar poin Krisflyer dengan tiket SQ. Dengan poin yang ada, serta keinginan untuk berangkat bersama 2 anak saya [yang kepingin banget naik SQ], saya hanya bisa memilih antara Singapura atau Malaysia dengan kelas paling rendah (economy saver). Akhirnya saya pilih Malaysia karena akan transit di Singapura. Dengan demikian, kami akan terbang 4x menggunakan SQ. Jakarta – Singapura – Malaysia, lalu pulangnya Malaysia – Singapura – Jakarta.
Jadilah saya mulai mencari-cari jadwal penerbangannya di akhir Juni lalu. Namanya tiket gratis dengan kelas paling rendah, wajar kalau ketersediaannya sangat amat terbatas. Akhirnya saya bisa mendapatkan jadwal yang paling pas, tapi di bulan September. Yup, pesan Juni, terbangnya di September. Tapi saya sadar diri, sudah bagus bisa naik SQ hanya bayar pajak. Sewajarnya beli tiket SQ sendiri, harga PP Jakarta – Malaysia untuk 1 orang sekitar 5 juta (ini termasuk murah ya, saudara-saudara). Tiga orang jadilah 15 juta. Pakai poin Krisflyer, saya hanya bayar +-1,5 juta untuk 3 orang. Mantab, kan! 😀
“Katanya SQ ini adalah airline yang okeh, apa bener?” kira-kira seperti itu rasa penasaran saya. Memang harganya jauh lebih tinggi dari pesawat LCC (ya, iya, lha..) makanya jadi ingin tau apa bedanya.
Penerbangan pertama kami adalah hari Jumat pukul 05.25 WIB. Yup, jam 5 subuh, jadi otomatis kami mesti berangkat dari rumah sebelum jam 3 subuh. Sudah lama sekali saya tidak melakukan penerbangan internasional sehingga harus jaga-jaga datang lebih awal (takutnya ada prosedur tambahan karena pandemi yang saya belum ketahui) meskipun sudah check-in online sehari sebelumnya.
Dalam perjalanan ke bandara, saya berpikir “Ini pasti pesawatnya sepi. Masih hari kerja (Jumat) dan jam 5 subuh pula.” Ternyata saya salah. Ketika menunggu di Gate nya saja saya sudah kaget melihat antrian yang cukup panjang untuk masuk pesawat. Ternyata banyak orang yang ingin ke Singapura di hari kerja dan jam 5 subuh. Dan trip ini menggunakan jenis pesawat internasional yang 1 barisnya ada 9 kursi, lho. Tiga kursi di kiri, 3 kursi di tengah, tiga lagi di kanan. Jadi saya bayangin, terisi 10 row saja artinya sudah 90 orang. Wow!
Tapi memang SQ ini oke, menurut pengalaman kami. Untuk penerbangan Jakarta – Singapura yang ditempuh kurang dari 2 jam, kami mendapatkan makanan yang enak. Kursi penumpang ekonomi nya juga lega, ruang kaki luas, ada fitur entertainment yang oke-oke. Anak-anak saya baru 1x naik SQ sudah minta dibeliin tiket SQ lagi bulan depan. Tentu saja saya hanya ketawa saja menjawab mereka. Hahaha….
Harga tiket SQ terbilang mahal, tetapi melihat fakta bahwa di hari kerja & jam 5 subuh saja penumpangnya segitu banyak, pantas lha kalau SQ disebut sebagai airline yang mantul.
Oh, saya lupa menyebutkan, beberapa hari sebelum keberangkatan, saya mendapatkan email penawaran untuk upgrade ke kelas bisnis. Saya iseng klik link yang diberikan untuk lihat berapa harganya, dan setelah web nya terbuka, kurang dari 5 detik langsung saya tutup lagi. Lihat harganya saya sudah takut. Takut tergoda…..
Bukan apa-apa, buat saya sayang aja mengeluarkan uang segitu besar untuk penerbangan kurang dari 2 jam, hanya demi kursi yang lebih luas, selimut, minuman, serta makanan yang mungkin lebih ‘wah’. Untuk yang penasaran, harga upgrade nya itu lebih tinggi dari angka yang saya ada sebutkan diatas, untuk 1x penerbangan saja, per-orang.
Ya.. begitulah pengalaman saya terbang bersama SQ. Saya berterima kasih kepada bank penerbit kartu kredit saya dan juga SQ yang sudah memberikan tiket gratis untuk saya dan anak-anak saya.