
Baru-baru ini saya menyadari sesuatu ketika melihat catatan pengeluaran saya beberapa tahun lalu. Dulu, ketika anak saya sekolah SD di dalam perumahan, semua biaya sekolahnya murah. Tetapi ketika dia sudah harus pindah sekolah ke sekolah swasta dengan biaya SPP bulanan yang hampir 2x lipat sekolah sebelumnya, biaya-biayanya pun “terasa” naik semua.. terutama uang kegiatannya. Demikian pula dengan konteks biaya rumah.
Rumah saya saat ini biaya IPL nya berdasarkan kesepakatan bersama, yang diputuskan oleh pak RT kami setelah rapat dulu. Biayanya cukup murah meskipun masih termasuk cluster, yaitu 100 ribu/bulan/rumah, berapapun ukuran rumahnya. Memang perumahannya tergolong tua karena info yang pernah saya dapatkan dari salah satu tetangga, perumahan ini sudah ada sejak tahun 90an. Saat itu memang tidak ada sistem one-gate (satu pintu), tetapi sekedar masuk area / kompleks khusus rumah-rumah. Sejalan dengan waktu, barulah disepakati lagi untuk dibuat sistem satu pintu, yang memang tujuan utamanya untuk meningkatkan keamanan, yaitu fokus pada 1 titik keluar-masuk sehingga dapat meminimalisir pencurian di dalam kompleks.
Nah, setelah saya membeli rumah cluster dari salah satu developer ternama, barulah kenaikan biayanya sangat berasa. Disinilah saya menyadari dan akhirnya menulis post ini.. bahwa memang ketika ada kenaikan ‘level’, maka pasti ada peningkatan biaya. Istilah saya itu adalah peningkatan sesuai level. Level dalam konteks perumahan ini tentu saja seputaran hal-hal yang terkait dengan cluster, misalnya ada clubhouse, ada pengurus taman yang membersihkan dan merawat area depan rumah, satpam yang lebih banyak, dll.
Sedikit cerita saja, untuk rumah cluster tersebut, IPL nya ditentukan per-m2 luas rumah. Jadi semakin besar ukuran rumahnya, semakin besar pula biaya IPL bulanannya. Contohnya ditentukan biaya IPL per-1 m2 adalah 5 ribu rupiah, maka jika rumahnya berukuran 120 m2, biaya IPL bulanannya 600 ribu / bulan. Jika luas rumahnya 200 m2, pemilik rumah harus bayar IPL 1 juta / bulan. Ditempati atau tidak ditempati, selama rumah tersebut ada pemiliknya, maka pemilik perlu membayar IPL.
Alasan saya menulis post ini hanya untuk memberikan wawasan kepada yang mungkin belum menyadari bahwa ketika ada peningkatan level tentu akan ada kenaikan biaya-biaya. Sama halnya ketika kita membeli sebuah barang yang harganya mahal, tentu perawatannya tidak bisa sembarang (a.k.a. biaya lebih tinggi). Dan itu semua adalah pilihan. Jika kita sudah memiliki kemapanan finansial, apalagi bebas secara finansial, mengapa tidak meningkatkan level? anggapnya itu sebagai reward atas segala effort yang selama ini sudah dikeluarkan ketika menjalankan financial planning. Yes!
