
Ada pengalaman menarik yang ingin saya share melalui postingan kali ini, bahwa memang sudut pandang manusia itu berbeda-beda.
Jadi ceritanya saya melihat promo penukaran poin kartu kredit menjadi poin salah satu e-commerce, yang menurut saya menarik karena saya bisa pakai untuk belanja di e-commerce tersebut. Setelah berhasil tukar, dengan lugu-nya saya infokan ke grup poin yang saya ikuti. Ternyata salah satu admin grup (leader) menyatakan bahwa penukaran tersebut menyedihkan karena valuasinya kecil. Saya kaget juga… dan saya merasa seperti “dijudge” bahwa saya seharusnya tidak perlu sharing info penukaran itu digrup karena tidak bagus dan tidak menarik.
Saat itu saya merasa sedikit “down” karena saya pikir saya memberikan kontribusi positif di grup itu.. ternyata malah sebaliknya, apalagi yang disebutkan itu memang secara fakta ada benar, bahwa jika dibandingkan, menukarkan poin kartu kredit tadi ke airline mile bisa lebih tinggi valuasinya dibandingkan tukar ke poin e-commerce itu.
Tetapi setelah beberapa lama, ketika saya akhirnya memakai poin e-commerce untuk membeli playing card anak saya, tiba-tiba saya berpikir kembali… “daripada tukar ke airline mile yang belum saya butuhkan, lebih baik tukar poin e-commerce buat bocah main karena dia sangat hepi…”
Menurut saya, apa yang menjadi value bagi saya, belum tentu sama dengan value bagi orang lain. Dalam konteks poin tadi, meskipun poin e-commerce secara nilai lebih kecil daripada airline mile, saya bisa langsung gunakan untuk kebutuhan anak saya; dibandingkan saya tukar airline mile tetapi tidak bisa saya gunakan langsung karena saya tidak/belum butuh karena saya tidak ada kebutuhan terbang kemanapun. Hal ini kemungkinan besar berbeda dengan kondisi admin grup saya tadi karena saya tau bahwa beliau masih muda dan belum punya anak sehingga baginya kebutuhan untuk jalan-jalan lebih tinggi dibandingkan kebutuhan lain. Dengan kata lain, adanya unsur “kebutuhan” menjadi pembeda dalam pemikiran dan keputusan. Inilah yang membuat sudut pandang yang berbeda-beda antar satu orang dengan orang lainnya.
Bagaimana pendapatmu?
