Bukan berapa banyak, tetapi apa

Saya pernah berada dalam kondisi dimana saya mempertanyakan [kepada diri sendiri] mengenai “kenapa saya harus mendapatkan uang banyak?”

Ceritanya saat itu saya sudah banyak menginvestasikan banyak uang di saham karena harga-harga saham sedang turun-turunnya akibat sentimen global. Saya sudah melakukan pinjaman bunga rendah juga untuk keperluan tersebut. Bunga rendah tetapi hanya bisa bulanan sehingga saya harus pintar-pintar memutar uang agar cashflow terus terjaga… sampai saya bisa menjual saham-saham tersebut. Saya bahkan sempat berpikir untuk meminjam uang lagi supaya bisa terus melakukan investasi, tetapi saya urungkan karena yang bunga rendah sudah tidak mungkin, sedangkan saya tidak bisa mengetahui kapan saham-saham itu akan bergerak naik sehingga resiko bunga hutang cukup besar.

Dan apa yang saya kuatirkan terjadi… saham-saham tadi hanya naik sedikit lalu malah turun lagi. Siklus yang membuat saya berpikir “sayang jika jual sekarang.” Alhasil, karena saya ada pinjaman bunga rendah seperti yang ceritakan diatas tadi, saya perlu tetap memutar cashflow sedemikian rupa karena saya belum ada uang untuk melunasi. Saya sempat agak stress dalam beberapa kesempatan karena pernah ada kendala dan saya takut malah bisa menciptakan bunga yang tinggi. Sampai akhirnya di suatu malam saya berpikir “padahal sebenernya gue ada uang ratusan juta tapi kenapa malah pusing urusin hutangYa memang kepengen untuk untung besar karena saham lagi jatuh-jatuhnya dan belum tentu bisa ketemu kondisi seperti itu dalam jangka waktu dekat, tetapi kan juga ga perlu sampai stress ini.”

Akhirnya saya sampai pada pemikiran “Apakah harus cuan besar sampai mengorbankan pikiran dan kesehatan?”

Setelah itu saya putuskan untuk menjual sebagian saham saya meskipun belum ada untungnya, malah termasuk rugi karena akan ada biaya broker dan penjualan saham. Tapi saya pikir tidak masalah, yang penting saya bisa memiliki uang cash yang cukup dan tidak terlalu pusing dengan perputaran cashflow yang terlalu besar. Selain itu, saya yakin bahwa saya pun masih bisa mendapatkan profit dengan sisa saham yang belum dijual, asalkan saya sabar untuk menunggu momen tersebut, karena tidak ada yang tau kapan saham-saham itu akan pulih setelah koreksi tajam.

Intinya apa? Intinya menurut saya… jangan memaksakan diri untuk mendapatkan terlalu banyak uang atau keuntungan, terutama jika ada hal yang harus dikorbankan; karena berkat itu pada dasarnya tidak berbicara mengenai berapa banyaknya, tetapi apa. Jika mendapatkan berkat, meskipun sedikit, bersyukurlah.