Belajar psikologi

Saya termasuk salah satu orang yang menyenangi psikologi. Psikologi itu sederhananya adalah ilmu tentang manusia. Kesenangan saya lebih kepada “ingin tahu” dibandingkan mendalami bidang tersebut, apalagi sampai menjadi konsultan. Buat saya, mengetahui psikologi itu akan membuat saya lebih memahami sikap dan perilaku orang-orang yang saya kenal dan temui dalam hidup.

Dulu ketika mengambil S2, saya boleh mengambil mata kuliah pilihan, maka saya ambil mata pelajaran psikologi. Lumayan juga karena sedikit banyak saya bisa belajar teori psikologi, mendengar berbagai pengalaman dari dosen psikologi, sampai mewawancarai seorang psikolog untuk tugas kuliah. Saat itu, saya berkesempatan untuk bertanya jawab dengan seorang psikolog yang memiliki spesialisasi untuk menangani orang-orang yang kecanduan minuman keras. Cerita-ceritanya seru!

Salah satu teori psikologi yang saya pelajari yaitu bahwa seseorang bertindak atas dasar pengalaman masa lalunya. Contoh sederhana, ayah/ibu mendidik anak-anak mereka berdasarkan apa yang dulu mereka terima ketika masih menjadi anak-anak (kecuali dalam perjalanan hidupnya kemudian ada pemahaman / konsep lain yang sampai meresap ke dalam otak bawah sadar sehingga kemudian diterapkan juga dalam hidupnya). Karena itu, ketika kita melihat ada orang tua yang kelihatannya “aneh” dalam mendidik anak-anaknya, maka kita Tidak boleh langsung berasumsi bahwa dia yang aneh, karena mungkin dari sudut pandangnya, apa yang dilakukan adalah hal biasa karena orang tuanya dahulu melakukan hal yang sama kepadanya.

Atas dasar itu pula, kita sebenarnya tidak perlu selalu mengikuti apa yang kita lihat / dengar karena belum tentu semuanya benar dan baik. Contoh, kita dulu pernah melihat orang tua kita bersikap kasar kepada pasangannya. Apapun alasannya… ya apapun alasannya, apakah tindakan tersebut benar? apakah ketika dewasa kemudian kita merasa jika melakukan hal yang sama akan menjadi pembenaran karena hal tersebut pernah dilakukan orang tua kita? Mudah-mudahan kita semua setuju kalau sikap kasar dan tindakan kekerasan tidak pernah benar, dan tidak boleh menjadi pembenaran atas tindakan yang sama kepada orang lain.

pusing, min..” Yup! saya setuju. Psikologi itu memang rumit, jadi saya tidak akan panjang lebar. Saya hanya ingin berbagi beberapa informasi untuk tambahan wawasan

  1. pada dasarnya manusia bertindak atas dasar pengalaman masa lalu. Biasanya jika masa lalu nya kelam, maka tindakannya cenderung negatif. Dengan demikian, ketika kita melihat perilaku atau tindakan seseorang yang negatif, kita bisa memahami bahwa dulu mungkin dia pernah mengalami hal yang tidak baik. Catatan penting: memahami tidak berati menyetujui. Kita bisa paham suatu tindakan negatif, tetapi kita tidak perlu menyetujui tindakan negatif tersebut.
  2. apapun pengalaman masa lalu yang kita hadapi, tidak bisa menjadi pembenaran untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain. Dalam hal ini, kita perlu selalu belajar untuk terus menjadi lebih baik. Ketika kita memiliki prinsip untuk selalu belajar menjadi lebih baik, maka kita akan bisa menerima kritik, masukan, bimbingan orang lain yang bersifat positif. Meskipun sempat tersandung ataupun butuh waktu yang lama, tetapi kita pasti bisa menjadi lebih baik. Tidak ada yang mustahil jika kita percaya.

Semoga tulisan ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita semua…