Uang kecil nilai besar

Beberapa waktu lalu saya membaca berita mengenai uang yang dapat dihasilkan oleh tukang parkir minimarket. Jujur saja, yang membuat saya tertarik membaca adalah judulnya yang heboh, kira-kira “penghasilan 2 digit tukang parkir”.

Mantab, kan, judulnya? siapa yang tidak penasaran. FYI, untuk kalian yang masih polos dan belum tau arti “2 digit”, artinya 10 juta keatas. Jadi seorang tukang parkir [katanya] bisa mendapatkan uang lebih dari 10 juta perbulan. Bayangkan, saat artikel ini dibuat, seorang buruh pabrik di Jakarta dengan gaji UMR hanya menghasilkan 5 jutaan perbulan. Artinya, seorang tukang parkir “gaji”nya bisa lebih dari 2 kali lipat seorang buruh pabrik. Luar biasa!

Di artikel yang saya baca tadi dijelaskan metode penelitian yang dilakukan, yaitu menghitung jumlah motor dan mobil yang parkir di sebuah minimarket dalam 1 hari, selama 3 hari berturut-turut. Dari jumlah kendaraan kemudian dikalikan dengan uang parkir yang didapat, yaitu rata-rata Rp. 2.000, terakhir dikalikan 30 hari untuk perhitungan 1 bulan. Memang, jika saya hitung kasar, bisa tercapai angka 10 juta lebih karena dalam 1 hari bisa ada 100-300 kendaraan yang parkir. Jadi sehari itu tukang parkir bisa mendapatkan 200.000 – 600.000, kalau dikali 30 akan menghasilkan 6 juta – 18 juta.

Tentu ada pertanyaan dalam benak saya, misalnya minimarket yang disurvey itu di mana? survey selama berapa jam / hari? apakah tukang parkir bekerja sendirian? Karena logikanya, 100 – 300 kendaraan / hari kemungkinan lokasi di area perdagangan yang ramai, serta dari pagi-malam, dimana pastinya bapak parkir tidak mungkin bekerja sendiri. Namun bukan ini poin postingan saya. hahaha

Poin saya adalah, bahwa uang kecil-pun bisa bernilai besar ketika bertemu dengan si pengali. Banyak orang tidak sadar mengenai hal ini. Saya pun demikian, kadang saya pun tidak masalah jika harus mengeluarkan uang 2.000 untuk parkir, beli snack di minimarket 15.000, jajan siomay 10.000, dll, karena di otak saya, setiap uang yang dikeluarkan tidak seberapa. Padahal, jika aktivitas tersebut diulang-ulang terus, dalam 1 bulan akan tinggi nilainya. Inilah yang dimaksudkan dengan pepatah yang dituliskan oleh Benjamin Franklin, “Beware of little expenses, a small leak will sink a great ship” (hati-hati dengan pengeluaran-pengeluaran kecil, bocor kecil dapat menenggelamkan kapal besar).

Karena itu, kita perlu rajin mencatat setiap pengeluaran yang kita lakukan, tujuannya untuk kita lakukan evaluasi berkala. Sekiranya memang terlihat sudah banyak sekali jajan, ya mulai rem-lah. Jika tidak ada catatan, bagaimana bisa tau uang kita “hilang”nya kemana saja. Benar?