Improvisasi

Baru kira-kira seminggu kita melewati tahun baru Imlek. Tahun ini, karena tanggalnya berdekatan dengan hari libur Isra Miraj, pemerintah akhirnya membuat cuti bersama yang menimbulkan long weekend. Yang namanya libur panjang, keinginan jalan-jalan juga menjadi besar. wkwkwk….

Seperti biasa, ketika ada libur yang cukup panjang, Jakarta dan sekitarnya menjadi sepi. Di hari kamis libur itu kami jalan ke Cibubur, dan karena jalanan sepi dan urusan sudah kelar, kami bisa balik arah rumah lebih cepat dari biasanya. Nah, karena hari masih siang, kami memutuskan untuk mampir ke salah satu mall yang memang kami lewati dalam arah pulang, yaitu mall Summarecon Bekasi.

Ketika baru sampai, parkiran sudah cukup penuh, wajar karena memang biasa kalau hari libur, mall-mall tertentu yang ramai. Maksud hati hanya ingin bermain Timezone, tetapi ketika melihat ada acara Barongsai Show di hari itu, kami memutuskan untuk menunggu. “Sudah lama juga tidak melihat acara Barongsai, ayo deh kita nonton,” kira-kira seperti itu pemikiran kami.

Acara jam 17.00, tetapi ketika kami mulai mendekati area show sekitar jam 4, sudah terlihat orang-orang banyak yang nongkrong. Cukup kaget juga, karena waktunya masih panjang, tetapi karena tidak ingin ketutupan ketika nonton, akhirnya kami mulai mencari spot kosong yang kira-kira view nontonnya masih bagus. Ketemu! masih spot bagus di sekitar belakang panggung. Jam 16.30 kami sudah berdiri di tempat tersebut. Anak-anak yang badannya kecil-kecil pada duduk di bagian depan. Soalnya kasian juga kalau mereka harus berdiri menunggu, acara bahkan masih cukup lama baru akan dimulai. Saya bahkan berpikir, “acara sama nunggu mulai, kayanya lebih lama nunggunya.”

Semakin mendekati jam 5 sore, semakin penuh orang-orang disekitaran kami. Posisi saya berdiri pun tanpa terasa bergeser sedikit demi sedikit. Saya lalu berpikir “gimana kalau konser band terkenal ya, pantesan ada yang datang konser dari siang padahal show-nya malam.”

Tepat jam 5 sore, acara akhirnya dimulai. Seperti biasa, acara Barongsai yang saya sudah kenal dari bertahun-tahun lalu, ketika Barongsai keluar maka akan diiringi suara gendang yang khas. Memang setau saya juga seperti itu, Barongsai akan bergerak menari sesuai alunan dari suara gendangnya. Namun demikian, di hari itu saya melihat sesuatu yang berbeda.

Baru kali ini, setelah sekian tahun saya menonton Barongsai, saya melihat Barongsai bergerak menari mengikuti lagu-lagu kekinian, seperti baby shark dan gangnam style. Jujur saja saya kaget karena tidak pernah sebelumnya hal itu saya lihat atau ketahui, tetapi melihat penonton yang malah bersorak riuh, saya langsung berpikir positif, “ini namanya improvisasi.”

Benar tetap ada hal-hal yang dijaga kelestariannya, yaitu gerakan tarian mengikuti gendang, naik patok besi, ataupun mengambil sayuran di ujung patok besi, tetapi kemudian ada selingan acara yang berbeda lainnya, seperti mengikuti lagu kekinian tadi, atau Barongsai melempar hadiah ke penonton dari atas patok besi. Menarik sekali!

Setelah selesai Barongsai turun dari patok besi, kami tau acara puncak sudah lewat, sehingga kami lalu keluar dari kerumunan. Ketika lihat jam, sudah 17.30an. Ternyata 30 menit lewat tanpa terasa. Saya akui kalau Barongsai show kali ini sangat menarik sehingga waktu tidak terasa berlalu dengan cepat.

Memang, improvisasi sangat dibutuhkan, terutama jika kita berharap hasil yang lebih dari biasanya. Hal-hal yang original tetap harus di jaga, dan perlu ada tambahan menarik yang “out of the box“. Why not?