
Beberapa waktu lalu anak saya berkata bahwa dia mendapatkan tugas membuat kliping tentang kesehatan mental. Respon pertama saya adalah “buat kapan?” Lalu setelah dia mengatakan tanggal yang cukup jauh, saya diamkan saja. Waktu berjalan dan saya yang menanyakan soal tugas kliping tersebut. Seperti biasa, dia cukup cuek karena berpikir masih ada hitungan beberapa hari, sedangkan saya berpikir bahwa waktunya semakin pendek sehingga saya inisiatif untuk membantunya. Saya lalu coba mencari informasi mengenai koran atau majalah yang memuat tentang kesehatan mental. Ada! Korannya tertanggal Juli 2023 dan majalahnya Januari 2023. Ketika saya mencari lebih detil, saya menemukan koran tersebut dalam versi digitalnya. Sebenarnya saya tinggal nge-print lalu beres, tetapi saya kemudian berpikir, kalau saya print, konteks “kliping”-nya jadi tidak original lagi. hahaha….
Saya lalu mencoba untuk mencari koran asli-nya. Kebetulan ada saudara yang suka menyimpan koran tanggal-tanggal lama. Setelah saya mengontaknya, di sore hari nya koran tersebut dibawakan. Ternyata koran tertanggal tersebut masih disimpannya. Thanks God! Saya senang sekali meskipun tugas kliping itu bukan untuk saya. Dengan senangnya saya memberikan koran itu sambil memperlihatkan halaman depan koran kepada anak saya. “Nih, koran yang isinya banyak tentang kesehatan mental. mantab, kan?” Unexpectedly (sama sekali diluar dugaan saya), dia justru mempertanyakan untuk apa koran itu dan kenapa bukan print-an artikel seperti contoh yang temannya berikan. “He?” gantian saya yang kaget.
Setelah berpikir sejenak, saya langsung bertanya balik, “Kamu tau gak arti kliping?” dan dia menggeleng. Pantesan!!!! dalam hati saya sedikit tertawa dan kemudian berkata, “Ya elah, kirain guru kamu sudah jelasin dan kasih contoh-contohnya. Nanti mi cariin pengertian kliping.”
Saya segera mencari artikel di gugel yang menjelaskan tentang definisi kliping dan juga ada contoh tampilannya, setelah itu saya minta anak saya membacanya. Saya juga sempat mencari di KBBI, dan ternyata pengertiannya sejalan dengan konsep yang selama ini saya pegang sehingga kemudian saya katakan ke anak saya, “Nih mi bacain definisi kliping dari KBBI guntingan atau potongan bagian tertentu dari surat kabar, majalah, dan sebagainya, jadi ini yang benar, bukan print-printan. Lagian, bikin kliping ini seru, lho, karena kita jadi seperti mencari puzzle di banyak koran, trus di gabung jadi satu. Ada rasa-rasa petualangannya. ” Setelah saya jelaskan seperti itu, dia langsung diam dan akhirnya setuju untuk membawa koran untuk kerja kelompoknya.
Beda jaman. Inilah yang saya rasakan sendiri terjadi. Ketika saya sekolah dulu dan anak saya sekolah sekarang, ada cukup banyak perbedaan. Ya tidak apa-apa, namanya sekolah memang harus juga mengikuti perkembangan jaman. Ketika ada teknologi, mari gunakan hal-hal positifnya, ayo pakai kemudahan yang ditawarkan. Hanya saja, semoga hal-hal yang bersifat konsep seperti kliping tadi tetap dijaga ke-asli-annya.