
Akhirnya… setelah cukup lama tidak keluar kota, kami sekeluarga pergi wisata. Mumpung anak-anak juga masih libur sekolah, jadi istilahnya bisa pergi kapanpun. Yang kerja tinggal minta cuti, soalnya yang sekolah tidak bisa cuti, maka yang kerja terpaksa mengikuti jadwal yang sekolah.
Kali ini tripnya tidak jauh, yang penting belum pernah dikunjungi dan perjalanan bisa dilakukan oleh mobil tua kami. Kota Purwakarta sebenarnya tidak jauh dari rumah saya. Berdasarkan peta mbah gugel, perjalanan ke sana tidak sampai 2 jam (kalau tidak macet di Cikampek), yang mana jika dibandingkan dengan ke Tangerang, tidak beda jauh durasi perjalanannya. Arah jalannya searah dengan ke Bandung, tetapi jauh lebih dekat. Boleh dibilang separuh jalannya ke Bandung.
Kami jalan pagi-pagi sehingga sudah tiba di kota Purwakarta kurang dari 1,5 jam. Setelah itu kami memulai trip ke beberapa tempat wisata. Salah satunya bernama Porlak Jahe GTK.
Saya tidak tahu kenapa ada nama “jahe” di tempat itu, karena saya tidak melihat [atau mencium] nuansa jahe selama di sana, tetapi benar tempat itu sangat bagus. Pemandangannya luar biasa. Sebagai orang kota yang sejak dulu hampir tiap hari ketemu macet, polusi, gedung tinggi, suara berisik, tiba-tiba ada suasana indah dan tenang. Memang di sana tidak sepi karena banyak orang berenang, tetapi beda berisiknya… beda suasana.
Tempat wisata tersebut dikatakan memiliki “skypool” -> kolam renang diujung bukit sehingga sambil berenang bisa melihat view dibawahnya. Dan view nya itu kebetulan view gunung dan dataran rendah yang banyak pohon hijau-hijau, disertai awan-awan di atas langit, jadilah pemandangan super cantik. Untuk tiket masuknya kita harus membayar 50 ribu/orang. Parkir kendaraan juga ada biaya, untuk mobil kena 10 ribu. Area kolam renangnya sendiri luas sekali, ada beberapa pilihan kedalaman air, mulai dari kolam untuk anak-anak sampai paling dalam 2,3 meter (kalau saya tidak salah ingat). Di sekitar area skypool ada juga villa-villa yang disewakan, lalu ada restoran juga untuk memesan makanan atau minuman.
Saya pribadi tidak menyangka akan ketemu tempat yang tergolong dekat dengan Jakarta dan memiliki suasana dan pemandangan seindah itu. Pikir-pikir, daripada ke Bandung yang sekarang lebih sering macet, mending ke Purwakarta separuh jalan saja. Next-nya saya pasti akan balik, mudah-mudahan harga tiketnya tidak lebih mahal lagi karena cocok untuk jadi tempat healing orang kota…