Di antara harta dan passion

Baru-baru ini saya menonton drama yang judulnya “Code Black”. Drama ini menceritakan apa yang terjadi di IGD nya suatu rumah sakit di negara bagian Amerika Serikat. Code Black nya sendiri berarti kondisi dimana terlalu banyak pasien gawat sementara jumlah tenaga dokternya sama sehingga terjadi kekurangan tenaga medis. Biasanya kondisi tersebut bisa terjadi ketika ada kecelakaan, insiden atau kebakaran misalnya, sehingga dalam waktu bersamaan tiba-tiba rumah sakit tersebut kedatangan banyak pasien gawat. Di film itu diceritakan kondisi para dokter yang terus sibuk dengan pasien bisa sampai 36 jam, ataupun berada di rumah sakit selama berhari-hari.

Meskipun drama itu mungkin terlihat agak berlebihan bagi sebagian orang, tetapi saya percaya kondisi seperti itu memang bisa terjadi. Sebagai orang awam yang tidak mengerti dunia kedokteran, saya merasa wow dengan para tenaga medis yang seperti itu. Bayangkan, dalam kondisi normal saja seorang dokter bisa bekerja lebih lama dari seorang pekerja kantoran, apalagi dalam kondisi pasien terlalu banyak. Bagaimanapun, dokter juga manusia biasa, jadi saya menyimpulkan bahwa para dokter seperti di film itu bisa setia bekerja demikian hanya karena mereka memiliki passion untuk melayani. Jika dokter hanya bekerja demi gaji/uang, saya tidak yakin mereka akan bertahan lama dalam posisi itu.

Passion , kalau boleh saya definisikan dengan bahasa saya sendiri, adalah dorongan untuk melakukan sesuatu tanpa mengharapkan suatu hasil tertentu (a.k.a tidak hitung-hitungan). Orang yang bekerja sesuai dengan passion-nya tidak akan lelah ataupun mengeluh terhadap hasil yang diperoleh, apalagi menuntut lebih. Namanya tantangan, namanya kondisi tidak menyenangkan, pasti bisa terjadi sehingga kadang pekerjaan itu harus dilakukan melebihi yang seharusnya, tetapi para pekerja dengan passion akan tetap semangat, akan terus menjalankan tugasnya dengan senang hati, karena dia tau, ketika tugasnya selesai, ada “imbalan lain” yang akan didapatkannya, yang tidak dapat dinilai dengan uang, contohnya kepuasan/kebanggaan diri, ucapan terima kasih, melihat orang lain tersenyum, mengetahui orang lain terbantu, dll

Oya, hal ini tidak hanya berlaku dalam dunia kedokteran/kesehatan, tetapi untuk berbagai bidang. Saya berikan contoh bidang medis karena pas lagi ketemu contoh film tadi. Ketika saya menonton film itu, saya langsung mikir “Nah, ini contoh yang sangat pas untuk menjelaskan perbedaan orang yang melakukan suatu pekerjaan karena uang/harta dan karena passion.” Jika dokter yang berada dalam situasi bekerja berhari-hari seperti itu hanya memikirkan gaji, pasti dia tidak akan lama di rumah sakit tersebut.

Jadi kesimpulannya apa? harta vs passion akan menentukan seberapa lama seseorang bertahan dalam melakukan profesinya. Menurut saya dunia akan jauh lebih baik jika kita mau berprofesi sesuai dengan passion kita masing-masing, sehingga kita bisa fokus Bukan pada hasil materi, tetapi kepada user-nya, yaitu sesama kita.