Sehari 6 juta

Beberapa waktu lalu suami saya ditawarin saudaranya untuk jadi partner bisnis. Katanya penghasilan nya sudah 2 miliar pertahun dari bisnisnya, atau 6 juta perhari. Yup, 6 juta sehari, tidak salah ketik, koq 🙂

Lalu suami saya bilang ke saya, “kalau kita bisa mencapai 2 miliar itu, kita bisa berhenti kerja fulltime, enjoy hidup.”

Saya ketawa ngakak. Saya tau sih pemikiran suami saya. Bayangkan ya, jika 2 miliar itu didepositokan dengan bunga 4% / tahun saja, dalam setahun bunganya kira-kira 50jtan (setelah potong pajak). Jika di-sebulan-kan maka 4 juta sebulan. Bunganya saja, ya, jadi 2 miliarnya tetap ada dan akan selalu menghasilkan.

Saya bayangin… 2 tahun saja dapat 2M/tahun maka total 4M, deposito seperti tadi maka passive income 8 juta sebulan, sehingga sekeluarga tidak ada yang perlu kerja fulltime lagi, dah. Tinggal menikmati hidup, tidak perlu bangun pagi ke kantor atau macet-macetan pulang kantor, tidak perlu dimarahin atasan, tidak perlu ngurusin client atau kejar target, bisa seharian menemani anak-anak, dll. Bener, gak?

Anehnya [buat saya pribadi], saudara yang katanya penghasilannya 2M setahun tadi masih super sibuk sampai sekarang, menawarkan bisnisnya kemana-mana… Yang saya tau, dia sudah join bisnis itu lebih dari 5 tahun. Akhirnya saya katakan ke suami untuk menolak ajakannya, karena kenyataannya nanti tidak akan seindah ceritanya.

Lho? iya, dong. Bayangin, ya. Penghasilan 6 juta sehari saja tidak cukup untuk membuatnya pensiun dini dan menikmati hidup tanpa memikirkan mencari uang lagi, artinya dia belum mencapai financial freedom.

“Ya kan bisa saja dia memang mau mengumpulkan uang sampai puluhan M makanya dia terus berbisnis?” Financial freedom tidak berbicara mengenai seberapa banyak uang yang kita miliki, tetapi bicara tentang suatu kondisi dimana kita tidak lagi perlu memikirkan mengenai uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keturunan kita sehingga kita bisa memfokuskan hidup pada hal-hal lain selain [mencari] uang, misalnya keluarga (anak, ortu, saudara), kesehatan, sosial, dll.

Poin saya adalah… jika memiliki bisnis dengan penghasilan fantastik tidak membuat kita bebas secara finansial, mengapa susah-susah bisnis? karena bisnis memiliki resiko yang lebih tinggi dari kerja biasa, baik resiko finansial maupun resiko waktu dan keluarga. Memang, hasilnya bisa unlimited. high risk high return. Dengan kata lain… kalau dengan bekerja kantoran atau usaha rumahan saja sudah bisa untuk melangkahkan kaki di tangga menuju financial freedom, cukup kan?

“Masa iya kerja kantoran biasa saja sudah dapat mencapai financial freedom?” Iya, bisa, asalkan kita mau mengerti & niat menjalankan financial planning dengan benar. Permasalahannya, menjalankan ini butuh waktu, usaha, dan disiplin. Saya pribadi merasakan sendiri, jalanin financial planning itu betul-betul perlu effort banget, plus tidak sebentar karena saya start dengan adanya hutang. Tapi saya bersyukur karena ketika hutangnya lunas, saya jadi semakin termotivasi untuk lanjut terus ke tahapan-tahapan berikutnya sampai menuju financial freedom .

Jadi, ayo mulai pelajari dan praktek financial planning , karena financial freedom itu bukan tergantung dari seberapa besar penghasilanmu, tetapi seberapa baik kamu mengatur penghasilanmu.