Sesuai dengan talenta

Jadi ceritanya saya ingin memberikan sesuatu yang spesial, saat ultah saya, kepada orang-orang yang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri.

Setelah banyak berpikir, akhirnya saya memutuskan untuk membagikan buku yang saya tulis sendiri. Karena saya tidak punya mesin cetak dan memang belum minat untuk mencetaknya menjadi buku (mencetak perlu minimum jumlah cetak), maka saya cetak sendiri dengan printer. Saya lalu meminta suami saya yang jago masak untuk memberi berkat dalam bentuk makanan yang dia bisa masak. Dia setuju dan lalu dia memasak. Jadilah kami memberikan hadiah “yang tidak dapat dibeli” di hari ultah saya. Saya jujur sangat bahagia dengan hal ini.

Bagi sebagian orang, “membeli” adalah opsi yang paling gampang ketika ingin memberikan suatu barang kepada orang lain, cukup mengeluarkan uang, beres. Tetapi buat saya, memberikan sesuatu yang kita ciptakan sendiri adalah hadiah yang akan memberikan kesan tersendiri. Bukan hanya barangnya yang akan dilihat, tetapi effort yang dikeluarkan pasti akan menjadi suatu value yang tak ternilai. Tapi tentu saja, effort yang saya maksud disini yang sesuai dengan bakat/talenta sehingga pekerjaan yang dilakukan akan menyenangkan, tidak menjadi beban, serta hasilnya optimal. Kalau bukan bakatnya lalu memaksakan diri, hasilnya malah bisa berantakan.

Ya, saya percaya setiap manusia lahir dengan talenta tertentu. Ada orang yang terlahir dengan bakat menggambar, ada yang memiliki bakat menghitung cepat, ada yang memiliki indera pengecap yang baik sehingga dapat mengenali perbedaan rasa sekecil apapun (bakat ini yang saya sebut sebagai bakat ‘chef’), ada orang yang jago menulis, ada yang hebat dalam bersosialisasi, ada yang luar biasa ketika melakukan presentasi, dll.

Orang yang talentanya menggambar, hasil gambarnya pasti bagus meskipun mungkin hanya 1x melihat contoh atau malah hanya dari imajinasi. Para chef yang hebat tidak perlu belajar segimananya untuk menghasilkan masakan-masakan yang enak. Penulis yang punya bakat cenderung suka menulis dan bisa membuat tulisan yang mungkin orang lain pikir sulit. Dan sebagainya…

Setiap orang memang bisa belajar jika ingin menguasai sesuatu, tetapi menurut saya tetap ada beda dengan yang orang yang terlahir dengan bakat. Ketika kita bisa mengetahui apa talenta kita, kemudian kita mengembangkan dan fokus pada hal tersebut, hal-hal hebat bisa terjadi. Contoh yang paling mudah tentu saja Lionel Messi yang sering disebut ‘the natural talent‘.