Sepakbola yang tidak egois

Piala Dunia 2022!!

Salah satu acara yang saya suka, karena hanya terjadi 4 tahun sekali. Saya biasanya tidak nonton sepakbola dan tidak punya negara favorit yang gimana-gimana, sih, hanya seru saja menonton pertandingan yang mendunia seperti itu.

Di salah satu pertandingan, saya mendengar komentator yang berkata “…selfish…”, saya tiba-tiba dapat ilham untuk menulis post ini. Memang benar, dalam sepakbola tidak bisa selfish (egois). Jika ada pemain yang egois, kemungkinan besar tidak bisa terjadi gol.

Ketika bola digiring menuju kotak pinalti, pastinya lawan akan mengejar, mengerubungi dan mencoba merebut. Dalam kondisi seperti ini, jika si pembawa bola tetap ingin menguasai bola (a.k.a egois), kemungkinan untuk menendang ke arah gawang akan sulit, yang ada bola akan direbut. Jalan terbaik tentu saja memberikan bola itu kepada rekan tim lain, terutama yang terlihat sedang kosong atau terdekat dengan gawang lawan. Yang menerima bola kemudian melanjutkan hal yang sama sedemikian rupa sampai bola itu bisa ditendang ke arah gawang. Saya paling sering melihat gol terjadi dari kerjasama 2-3 striker.

Kerjasama memang sangat bagus. Kalau dari buku cetak PPKN anak saya, salah satu manfaat kerjasama adalah dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan lebih baik. Jadi, mari menerapkan kerjasama dimanapun kita berkarya, seperti para pemain sepakbola yang tidak egois ketika bertanding.