Mengenal bunga kredit - part 2

Sekarang kita akan belajar kenal sama yang namanya bunga fix. Btw, kalau kamu langsung ke post ini tanpa baca yang ‘part-1’ nya, sebaiknya baca dulu yang part 1 nya baru kembali ke sini.

Bunga fix itu sederhananya, semua bunga dihitung di awal.

Contoh: Pinjaman 100 juta, bunga fix 6%/tahun, tenor 5 tahun. Maka hitungan bunganya 6% x 100 juta x 5 tahun = 30 juta. Kalau hitungan bunga per-tahunnya 6 juta, hitungan bunga bulanannya 500 ribu/bulan. Sehingga total yang kita harus bayar adalah 130 juta, dengan cicilan 2,1jtan (130jt dibagi 60 bulan). Kelihatan kecil ya kalau lihat cicilannya “cuma” 2,1 juta saja sebulan, tapi secara persentase sebenarnya kita membayar bunga 30% dari pinjaman (30juta dari 100juta). Wow, kan? bayangkan kalau pinjamannya 200 juta, jadi 60 juta deh bunganya. Dan memang seperti ini trik marketing yang digunakan. Makanya coba perhatikan promo-promo kredit mobil. Mereka memfokuskan pada nilai cicilan yang “hanya” 100 ribu / hari atau 2 jutaan / bulan.

Kredit mobil biasa menggunakan bunga fix. Semakin panjang tenornya, nilai bunganya pasti semakin besar, karena bunga dihitung di awal. Di post ini saya berikan gambar dari perhitungan kredit mobil yang dulu pernah saya ambil -> pengalaman pribadi. Waktu ambil kredit tersebut, saya sudah mengenal bunga fix makanya saya hanya ambil tenor 3 tahun dan DP nya saya besarkan. Sayangnya pemahaman saya belum komplit waktu itu sehingga saya akhirnya mesti bayar bunga berlebihan.

Hal-hal yang saya masih miss saat ambil kredit mobil waktu itu:

  1. Saya tidak aware kalau asuransinya di set all risk selama 3 tahun kredit dan nilai asuransi ini dimasukkan ke dalam hitungan bunga juga. Jadi bayangin kita ambil asuransi yang kita belum pakai (ditahun kedua dan ketiga) tetapi sudah ditagihkan diawal dan dibungain pula. Mestinya untuk asuransi all risk nya ditahun pertama saja sedangkan sisanya asuransi TLO yang murah (karena kredit biasanya mengharuskan mobil diasuransikan, tetapi kita masih bisa menggunakan TLO). Kalaupun mau di upgrade ke all risk bisa dilakukan di tahun berjalannya, jadi kita tidak membayar semua asuransinya diawal.
  2. Waktu itu saya belum tau kalau bunga fix bisa pakai skema bunga besar diawal lalu semakin menurun sepanjang waktu. Perhatikan gambar hitungan cicilannya, nilai cicilan tetap 5.098.000 / bulan, tetapi bagian pembayaran bunga dan pembayaran pokoknya ada perubahan sepanjang waktu. Di bulan pertama dan kedua pembayaran bunganya 1,5 jutaan, bulan ke 3-5 bayar bunganya 1,4 jutaan, dst. Betul, jika dihitung totalnya akan sama dengan perhitungan biasa. Tetapi…. efeknya akan terasa ketika kita melunasi lebih awal. Bayangkan semisalnya saya waktu itu mau melunasi di bulan ketiga. Nilai pokok hutang saya baru berkurang 7 jutaan, padahal saya sudah bayar >10jt.

Sampai sini sudah lebih paham ya tentang bunga fix?

Selain kredit mobil, yang biasa pakai bunga fix lagi adalah KTA. KTA ini lebih parah, karena bunganya biasa per-bulan. Setau saya, bunga KTA paling rendah itu 0,99%/bulan untuk pinjaman +-100 juta. Jika pinjam dibawah 100 juta biasanya malah >1% / bulan. Ayo kita simulasikan.

Contoh: KTA pinjaman 100 juta, bunga 0,99%/bulan, tenor 5 tahun. Maka bunga perbulannya 990 ribu. Dalam 5 tahun, total bunga 59,4 juta. Total kita mesti bayar 159,4 juta, cicilan bulanan ‘cuma’ 2,6 jutaan.

“Segitunya amat min setiap kata cuma dipakein kutip?” Lho, iya. karena memang kelihatannya kecil. Pemikirannya biasanya ‘Gue dapat 100 juta bayar 2 jutaan doang sebulan. Gue mampu, koq.’ Padahal, kalau dihitung persentase mah total bunganya hampir 60% tuh (59,4 juta dari 100 juta). Jadi wajar kan kalau marketing KTA itu rajin telepon, rajin follow up… komisinya juga pasti lumayan.

Memang, dalam hidup kita bisa saja mengalami kondisi darurat, makanya kenapa dalam financial planning itu selalu disarankan adanya dana darurat, sehingga ketika ada kejadian unexpected (tidak terduga / darurat) kita tidak perlu meminjam. Pun dana daruratnya tidak cukup, minimal pinjaman kita juga tidak besar.

Kesimpulannya apa? Jauhi hutang. Sebisa mungkin jauh-jauh dari hutang, terutama hutang konsumtif (beli mobil/hp/barang). Kalau hutang digunakan untuk usaha dan sudah dihitung baik-baik, monggo saja. Dan kalau memang mau ambil pinjaman model bunga fix, usahakan ambil tenornya yang pendek saja.