
Saya akan memulai post mengenai keuangan dengan informasi, sebenarnya apa sih prinsip dalam mengelola keuangan? Simple…. pengeluaran harus lebih kecil dari pendapatan.
Seberapapun pendapatan kamu, selama pengeluarannya lebih kecil, maka kamu sudah on the right track (sudah mengambil jalur yang benar). Contohnya, gajimu UMR yang nilainya 4 juta misal. Jika pengeluaran sebulan 3,5 juta, maka ini sudah baik. Tetapi jika gajimu 32 juta sebulan tetapi pengeluaran 35 juta, kemungkinan besar kamu pasti memiliki hutang. Jadi, jika pengeluaranmu lebih besar, meskipun pendapatanmu ratusan juta, keuanganmu kemungkinan besar kacau.
Oya, pengeluaran yang saya maksud disini mestinya non-cicilan, sih. Kenapa? karena ‘cicilan’ artinya kamu memiliki hutang, artinya kamu tetap dalam resiko keuangan. Hal ini terutama jika cicilan kamu adalah cicilan yang durasinya lama dan/atau berbunga besar. Apa itu resiko keuangan? Kita akan bahas di post tersendiri.
“tapi kan kalau KPR itu wajar?” benar. Saya pribadi dulu juga pernah KPR. Tetapi memiliki KPR bukan alasan kita jadi terikat pada hutang, justru akan lebih baik jika hal itu membuat kita termotivasi untuk lebih awal melunasinya, apalagi jika KPR nya sudah masuk bunga yang floating. Why not? Jika kita dapat mengelola keuangan kita dengan baik, melunasi KPR jauh lebih awal bukan hal yang mustahil.
Jadi, untuk prinsip sederhana ini sudah jelas, ya. Pengeluaran harus dibawah pendapatan. Titik.
Untuk yang sudah terlanjur ada cicilan, sebaiknya pengeluaran perlu lebih rendah lagi agar lebih banyak lagi sisa pendapatan bisa diinvestasi sedemikian rupa sehingga hutang cicilan bisa lebih cepat dilunasi. Bagaimanapun, hidup tanpa hutang adalah yang terbaik karena tidak ada beban dan tidak ada tekanan.