Mintalah maka akan diberikan (1)

Saya ingin berbagi suatu ayat yang menurut saya luar biasa. Sebuah kalimat sederhana tetapi bisa memiliki efek yang melebihi kekuatan magis. Dan saya akan menceritakan salah satu [saja] pengalaman saya yang saya yakini berhubungan dengan ayat tersebut

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu”

Saya pernah menginginkan layanan internet yang murah karena menurut saya biaya langganan internet saya cukup tinggi, hampir 500 ribu / bulan. Harga segitu awalnya sudah termasuk paket nonton, dan saya pun sempat meminta perubahan layanan agar internet-only, dan memang akhirnya biaya langganan menurun lumayan, menjadi 350 ribuan. Tetapi saya belum puas karena menurut saya masih cukup tinggi.

Btw, alasan saya ingin menurunkan biaya langganan internet:

  1. Internet sudah menjadi kebutuhan pokok, sama seperti listrik PLN
  2. Internet dibutuhkan oleh setiap orang di rumah, jadi hampir tidak mungkin untuk membeli paket data 1-1. Mengapa? karena jika beli kuota minimalis tidak akan cukup, jika beli kuota banyak biayanya jauh lebih mahal lagi
  3. Kebutuhan internet di rumah tidak perlu yang high speed seperti untuk bisnis ataupun usaha
  4. Pemakaian internet bulanan rata-rata hanya sekitar 100 GB sehingga dari FUP selalu lebih dari cukup
  5. Saya ingin menurunkan fix cost (istilah gue keren kan..) agar nantinya, ketika saya dan suami sudah pensiun, tidak membutuhkan biaya bulanan yang besar untuk rumah tangga kami

Kemudian saat saya senggang, saya pun mulai mencari-cari provider-provider internet yang tersedia di sekitaran kompleks perumahan saya, dan kemudian ada 1 yang menarik perhatian saya karena biaya langganannya sangat murah, dan pemiliknya pun bukan perusahaan abal-abal, melainkan anak usaha PLN (mungkin kalian bisa menebak…). Hanya saja, ketika saya membaca banyak review-review nya, saya malah jadi takut sendiri. hahaha… Tapi saat itu memang si provider itu masih tergolong baru, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk menunggu saja, dengan harapan kualitasnya akan semakin lama semakin bagus, toh saya juga masih lama pensiunnya.

Waktu berlalu, beberapa tahun lewat dan tiba-tiba saya mendengar kabar ada provider internet X yang masuk ke perumahan saya. Saya tidak sebut merek, yang pasti provider itu dikenal cukup luas karena pemain lama. Kantor saya sudah langganan dengan provider tersebut kira-kira 20 tahun, jadi saya cukup yakin kalau kualitas produknya bagus (kalau tidak bagus pasti kantor saya tidak akan pakai segitu lama). Sebenarnya saya memang dulu sempat mengontak provider itu karena harga yang lebih murah dari yang saya pakai, hanya saat itu memang mereka belum bisa masuk ke dalam perumahan, dan tidak bisa menjanjikan kapan akan masuk.

Setelah saya mengetahui provider X itu, tidak sampe lama saya langsung info ke suami untuk beralih. Maka kami pun beralih. Kebetulan sedang ada promo karena baru masuk ke perum sehingga saya hanya bayar 600 ribuan untuk 3 bulan berlangganan + tidak ada biaya instalasi. Murah, kan? Kecepatan internetnya sama dengan yang saya gunakan sebelumnya, dan kalaupun lebih rendah sedikit juga kami tidak akan bisa membedakan karena peruntukannya hanya browsing dan nonton yutup, bukan bisnis.

Tidak berhenti sampai disitu, ternyata lagi, provider X itu memiliki promo bayar sekian bulan gratis sekian bulan. Jadi setelah 3 bulan berlalu, saya pun memperpanjang langganan dengan paket 12 bulan gratis 5 bulan seharga 3,3 juta. Artinya saya membayar 17 bulan langganan seharga kurang dari 200 ribu/bulan. Yup.. biaya internet sebulannya masih seratus ribuan saja. Inilah yang saya inginkan waktu dulu itu! dan akhirnya saya mendapatkannya. Luar biasa, kan?

Tapi….. cerita saya belum selesai karena sebenarnya ada 1 poin penting lagi yang bisa dipetik dari pengalaman saya ini. Masih ada part 2 yang ingin saya share. Nantikan, ya!