
Dulu saya pernah cerita kalau di rumah saya ada akuarium berukuran cukup besar dengan banyak ikan. Sampai saat ini ikan-ikan tersebut banyak yang masih hidup. Ada ikan jenis patin yang [menurut saya] ukurannya semakin mengecil, dan ada pula jenis ikan koi yang badannya semakin membesar.
Tapi saya bukan ingin cerita mengenai ukuran ikan. Saya ingin berbagi wawasan mengenai komunikasi. Ternyata ikan juga bisa berkomunikasi, lho. Dalam contoh kasus saya, komunikasi antara saya dengan ikan di akuarium saya tersebut. Dan tentu saja, komunikasi disini bukan berati ikan-ikannya bisa bicara, tetapi hanya sekedar menyampaikan maksud… yaitu ketika mereka (para ikan) minta nambah makanan.
Saya selama ini memperhatikan, tidak lama setelah anak saya memberikan makan, ada waktu-waktu dimana ketika saya berjalan melewati akuarium, ikan-ikan tersebut akan mendekatkan badannya sambil melihat kearah saya. Awalnya saya tidak paham mengapa, karena biasanya kalau orang lewat mereka tidak bereaksi. Namun setelah saya sering memperhatikan akhirnya saya paham kalau itu adalah cara mereka “mengatakan kalau makanannya kurang dan mereka ingin nambah”. Sejak itu, saya akan memberikan tambahan makanan setiap kali saya melihat gestur mereka yang demikian.
Bahkan, setelah cukup lama, para ikan juga memahami kebiasaan saya untuk melempar makanan ke arah aliran air (posisinya ada di ujung belakang). Alhasil, setiap saya melihat si ikan mendekat minta makan dan kemudian saya berjalan mendekat, sebelum saya mengeluarkan makanan ikan pun mereka sudah berenang menuju aliran air karena mereka tau saya akan melempar makanannya ke arah sana.
Intinya apa? intinya komunikasi itu memang diperlukan agar kita dapat mengetahui maksud dari orang lain (atau makhluk hidup lain), termasuk juga untuk menghindari salah paham, karena apa yang kita pikirkan belum tentu sesuai dengan pikiran yang lain. Dan tidak harus komunikasinya selalu berupa pembicaraan, tetapi bisa dengan cara lain seperti yang dilakukan para ikan. Contoh lain mungkin orang yang tidak bisa bicara dapat menggunakan bahasa isyarat (sign language). Saya pribadi lebih suka komunikasi lewat tulisan dibandingkan dengan omongan, maklum tipikal penulis. wkwkwkwk…
Ikan saja bisa komunikasi, masa manusia tidak bisa. Ye, kan?